Singkat
Ah suara-suara itu gaduh mengusik tidurku, baru saja terlelap karena dimarahi Mbah Putri untuk cepat tidur. "Ka, tidur," katanya dengan nada tinggi, aku yang fokus dengan permainan game di handphone langsung buru-buru mematikannya. Aku malas sekali jika harus adu mulut dengan Mbah Putri. Entah sekarang jam berapa, aku yang masih setengah sadar mendengar suara-suara tangis, suara-suara orang-orang yang entah siapa, suara kaki yang melangkah terburu-buru. Entah di kali keberapa aku terlelap lalu terbangun lagi dan terlelap lagi dan terbangun lagi. "Mobilnya mana." Patah-patah di separuh kesadaranku yang mengantuk berat, suara gaduh orang-orang terdengar lagi. Aku terlelap. Tiba-tiba sebuah tangan menepuk pelan pipiku. Ah, siapa yang menganggu tidurku. "Ka, Kafa. Bangun, ayo." Suara itu pelan sekali menyuruhku bangun. Mataku terbuka perlahan, mulai meraba-raba penglihatan sekitar, Tante Febi yang biasa ku panggil dengan sebutan Lek Febi. Lek ...