Puisi Karya Novita

(pict: wallpaperbetter.com)



MAWAR” (*)


Kukirim seikat mawar, yang sudah lama kusimpan
Meski layu, kering dan usang
Namun, 
Wanginya masih sama seperti dulu yang kau suka
Bisakah kutitip bunga mawar layu ini di sudut matamu
Sebagai tanda bahwa kita pernah menimang rasa

***

“ADA APA DENGAN DESAKU”


Ada apa dengan desaku
Lautnya kini sunyi 
Ikan-ikan menitikan air mata pilu
Kapal-kapal yang rindu berlayar
Dan seonggok jaring yang terlupakan

Aku terus menyusur di desaku
Hampir tergelincir di semak-semak liar
Keramaian yang menebar bau keringat
Kini telah sunyi dan lenyap
Angin-angin melelehkan kerinduan
Senyumku mengambang, diraba rasa diseduh jiwa

Disini, kurangkai sajak dalam lelah 
Merangkul kata dalam cerita
Hingga waktu yang semakin sunyi
Dan bulan yang masih berselimut mimpi

***

“TAKDIR PUISI”


Puisiku adalah hujan mengalir rimbun pada kelopak matamu 
Yang di setiap tetesnya ada cinta yang tak pernah nyata 
Nyanyian gemericik hujan beradu mesra dengan aksara 
Yang telah gugur oleh kata
Barangkali puisiku memang tak ditakdirkan untuk ada hingga semua cerita hanyut oleh hujan yang sudah tua





(*)Bionarasi:

Novita, Mahasiswi Program Studi Hukum Tata Negara Angkatan 2023


_________________________

Ingin dimuat karyanya oleh kami di Peta Karya (Media Karya Mahasiswa HTN)? Teman-teman mahasiswa Hukum Tata Negara bisa mengirimkan tulisan pada kartu nama yang terlampir. 

See you next story ....

Komentar